Memprihatinkan, Seorang Wanita Lansia Hidup Sebatang Kara di Tuhegeo-II Gunungsitoli.

Foto: Nenek Meriada Zamasi di rumahnya (Sumber: YasG)
banner 120x600

Gunungsitoli, Cahayapost.com.

Rabu, 16 Nopember 2022.

ADVOKAT

 

Selayaknya usia senja menjadi waktu terbaik bagi seseorang untuk menikmati masanya, namun ironis dan memprihatinkan dengan yang dirasakan Meriada Zamasi (60), Warga Dusun I, Desa Tuhegeo II, Kecamatan Gunungsitoli Idanoi, Kota Gunungsitoli, Provinsi Sumatera Utara. Wanita lansia ini hidup sebatang kara di rumahnya yang reot.

Kondisi ini ditemukan Suniman Hura, salah seorang Petugas Pencacah Lapangan (PPL) dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Gunungsitoli saat melakukan pendataan secara door to door tentang Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) Tahun 2022 sekira beberapa hari yang lalu.

Foto: Nenek Meriada Zamasi di rumahnya (Sumber: YasG)

Dalam penuturannya kepada media ini pada Rabu (16/11/2022), Suniman Hura mengatakan nenek Meriada ini sebelumnya tinggal bersama suami. Namun, nasib berkata lain, sekira kurang lebih 1 (satu) tahun yang lalu suaminya pergi lebih dulu menghadap Sang Pencipta, dan meninggalkannya seorang diri.

“Memang ibu ini telah mempunyai dua orang anak perempuan tetapi sudah lama tidak bersama lagi karena sudah menikah, satu anaknya berada di perantauan dan satu yang tinggal dipulau Nias” jelas Suniman.

Foto: Kondisi rumah Meriada Zamasi (Sumber: YasG)

Dikatakanya, berdasarkan hasil pantauan terhadap Nenek Meriada Zamasi saat melakukan pendataan Registrasi Sosial Ekonomi (Regsosek) tahun 2022, gubuknya beratap rumbia dan terlihat dibagian dapur terdapat lubang sehingga memungkinkan air hujan masuk jika ada hujan.

“Untuk mencukupi kebutuhan makan sehari-hari hanya mengharapkan program bantuan dari pemerintah pusat di antaranya Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT) karena fisiknya sudah tidak memungkinkan untuk dirinya mencari nafkah” ujar Suniman.

Suniman Hura juga sangat merasa kasihan atas keadaan Meriada ini, sepertinya hanya bisa menjalani kehidupan hari demi hari dengan rasa pahit diusianya yang sudah sangat senja.

“Kita berharap bisa mendapatkan perhatian yang cukup dari Pemerintah Daerah setempat dan juga pelayanan dari pihak petugas kesehatan bisa secara rutin memeriksa” harap Suniaman.

Sementara itu, Kepala Desa Tuhegeo II, Yaredi Laoli saat dikonfirmasi melalui WhatsApp pada Rabu (16/11/22) mengakui bahwa Meriada Zamasi ini benar warga Desanya.

“Iya benar, itu adalah Warga Desa Tuhegeo II dan memang tinggal sebatang kara di Dusun I, dan sepengetahuan kami sebagai Pemerintah Desa Tuhegeo II bahwa tempat tinggalnya sesuai yang telah disampaikan oleh saudari petugas Registrasi Sosial Ekonomi itu benar, rumah berdinding papan dan atap rumbia serta lantai tanah dan juga termasuk lansia yang hanya terdaftar sebagai penerima BPNT dari Pemerintah” jawab Kades.

Yaredi juga mengatakan, Pemerintah Desa Tuhegeo II sangat mengharapkan adanya perhatian serius dari Dermawan, atau Komunitas Peduli Warga seperti ini, dan juga tidak terlepas harapkan perhatian dari Dinas Sosial Kota Gunungsitoli, Dinas Kesehatan, atau Dinas Sosial Provisi Sumatera Utara untuk dapat memperhatikan serta membantu Meriada Zamasi ini. (YasG)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *