Tuhemberua, Nias Utara, Cahayapost.com
Rabu, 14 Desember 2022.
Sebanyak 90 orang Nelayan di Kecamatan Tuhemberua, Kabupaten Nias Utara, Propinsi Sumatera Utara menerima mesin boat tenaga gas dari Kementrian ESDM (Energi dan Sumber Daya Mineral) RI yang dibagikan Rabu (14/12/2022) di Desa Ladara, Kecamatan Tuhemberua.
Pembagian ini sebagai tindak lanjut program konversi BBM (Bahan Bakar Minyak) ke BBG (Bahan Bakar Gas) untuk nelayan sasaran tahun anggaran 2022. Mesin yang dibagikan bermacam-macam merek dan tipe, ada merek Honda, Yamaha, Pro-Quip, dan Daito dengan kekuatan mesin berbeda-beda HP atau PK.
Pada kegiatan tersebut tampak hadir petugas dari Dirjend Migas Kementrian ESDM, petugas dari Perusahaan penyedia, para pegawai dan tenaga penyuluh Dinas Perikanan Kab. Nias Utara, dan masyarakat penerima bantuan.
Adapun nelayan penerima paket bantuan tersebut menurut data dalam lampiran Surat Undangan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, 2 Orang Desa Fino,13 Orang Silimabanua, 24 Orang Banuagea, 8 Orang Desa Ladara,12 Orang Desa La’aya, 7 Orang Desa Aloa, 23 Orang Siöfabanua, dan 1 Orang Desa Botolakha.
Diketahui dalam surat Kadis perikanan tersebut, dipersyaratkan membawa KTP asli, foto copy kartu keluarga, perahu mesin berserta surat kepemilikan perahu motor Dari kepala Desa, dan surat keterangan berprofesi sebagai nelayan.
Petugas pembagi mesin tersebut, Hiskia Tobing pada Rabu (14/12/2022) sore, menyampaikan bahwa berhubung tidak sempat dibagikan pada hari ini, pembagian akan dilanjutkan besok.
Sebelumnya, Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Nias Utara, Sabar Jaya Telaumbanua, S.Pi., M.Si yang dihubungi via telepon selulernya mengatakan mesin konversi BBM ke BBG ini, baru pertama kali diterima Kabupaten Nias Utara saat ini sebanyak 439 unit.
Kadis Sabar Jaya Telaumbanua juga menyampaikan, nelayan-nelayan yang masih belum mendapatkan bantuan mesin bahan bakar gas ini, masih bisa diajukan untuk menerima tahun depan, dengan syarat, sudah memiliki kartu Kusuka, benar-benar memiliki perahu dan mesin boat bahan bakar minyak.
“Yang belum dapat, silahkan diusulkan, nanti kita usulkan ke Kementrian untuk tahun depan, kalaupun tidak sekaligus, mungkin bisa bertahap” jelas Sabar Jaya. (ArG/FT)