Keluarga Korban Meninggal Pelajar SMK Sidua’ori Percayakan Sepenuhnya Penyelidikan dan Penyidikan Pada Polres Nisel.

Foto: Ilustrasi
banner 120x600

Teluk Dalam, Nias Selatan, Cahayapost.com.

Keluarga korban meninggal pelajar SMK Negeri 1 Sidua’õ, Yaredi Ndruru, percayakan sepenuhnya penyelidikan dan penyidikan perkara dugaan penganiayaan yang mengakibatkan korban meninggal dunia kepada Kepolisian Resort Nias Selatan.

ADVOKAT

Informasi yang dihimpun dari Group WA Humas Polres Nias Selatan mengatakan, pasca meninggalnya Yaredi Ndruru, seluruh  keluarga beserta orang tua kandung almarhum, bersepakat untuk menyerahkan jenazah korban agar dilakukan otopsi, Selasa (16/04/2024).

Dijelaskan bahwa sebelumnya, Yaredi Ndruru telah meninggal dunia pada hari Senin (15/4/2024) sekira pukul 18.30 WIB di Rumah Sakit Thomsen Nias, Kota Gunungsitoli. Yang mana meninggalnya Yaredi Ndruru memunculkan rasa kecurigaan dan praduga dari pihak keluarga bahwa meninggalnya korban disebabkan oleh tindakan yang diduga dilakukan Kepala Sekolah SMK N 1 Siduaõri, SZ, di salah satu ruang kelas SMK Negeri 1 Kecamatan Siduaõri, Kab. Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara, pada hari Sabtu (23/3/2024) lalu.

Pihak Polres Nisel juga membenarkan bahwa atas peristiwa tersebut, orang tua Yaredi Ndruru telah membuat laporan di polres Nias Selatan pada tanggal 11 April 2024.

Dijelaskan juga, menurut keterangan orang tua korban bahwa pada hari Sabtu tanggal 23 Maret 2024 pukul 09.00 wib, almarhum bersama dengan 6 siswa lainnya di panggil dan dibariskan oleh SZ (Terlapor) dan almarhum diduga di pukul dibagian kening korban sebanyak 5 kali. Kemudian pada saat ibu almarhum pulang dari ladang, almarhum mengeluh kepada ibunya dan mengatakan bahwa kepalanya sakit, kemudian ibu almarhum memberikan obat sakit kepala kepada korban.

Lebih lanjut, pada Rabu (27/3/2024) almarhum mengatakan kepada ibunya bahwa sakit kepalanya semakin parah dan tidak sanggup lagi sekolah. Lalu, Jum’at (29/3/2024) penyakit almarhum semakin parah, dimana pada saat itu korban mengalami demam tinggi, kemudian sambil mengigau, akibat hal tersebut ibunya curiga dan mencari tau apa penyebab dari penyakit tersebut.

Diuraikan lagi, pada Selasa (9/4/2024) almarhum dibawa oleh keluarganya ke RSUD dr. Thomsen Nias, Kota Gunung Sitoli. Pada Kamis (11/4/2023) pelapor, dan para saksi mendatangi Polres Nias Selatan dan membuat Laporan Polisi. Sabtu tanggal (13/4/2024) korban kembali dibawa ke RSUD dr. Thomsen Nias untuk perawatan lebih intensif.

Merespon kejadian tersebut, Sat Reskrim Polres Nisel pada Senin (15/4/2024) pukul 17.00 WIB, Penyidik Pembantu Bripda Ganda Manullang dan Bripda Rahmat Bulolo tiba di RSUD dr. Thomsen Nias untuk melakukan wawancara terhadap korban serta melihat keadaan korban, namun korban tidak dapat memberikan keterangan karena dalam keadaan kritis dan akhirnya meninggal dunia pada hari yang sama setelah Maghrib.

Pihak Polres Nias Selatan melalui Humas mengatakan perkara ini perlu dilakukan pembuktian secara lebih mendalam, karena kejadian sudah berlalu selama 3 minggu, dan kemungkinan perlu diadakan otopsi.

Dikatakan lagi, pasca meninggalnya Yaredi Ndruru, seluruh  keluarga beserta orang tua kandung almarhum, bersepakat untuk menyerahkan jenazah anaknya agar dilakukan otopsi oleh kedokteran forensik, dan dalam hal ini kepada Polres Nias Selatan dalam menjalankan upaya kepolisian untuk melakukan penyelidikan lebih mendalam.

Sementara itu, pihak keluarga korban berharap kepada Pihak Polres Nias Selatan agar melakukan tindakan proses hukum secara profesional terkait kecurigaan dan dugaan dari pihak keluarga atas meninggalnya Yaredi Ndruru, dan pihak keluarga akan menjaga situasi Kamtibmas selalu kondusif sambil menunggu hasil dari Polres Nias selatan. Pihak keluarga juga sangat mendukung penuh proses hukum yang dilakukan oleh Pihak Polres Nias Selatan, dan memohon agar proses hukum ini memberikan hasil yang maksimal. (S.Wau)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *