SMK N 1 Mandrehe Utara Adakan Upacara Peringatan Hari Guru Nasional Tahun 2022.

Foto: Pelaksanaan upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Tahun 2022 di SMK N 1 Mandrehe Utara. (Sumber: NofL)
banner 120x600

Mandrehe Utara, Nias Barat, Cahayapost.com

Jum’at, 25 Nopember 2022.

ADVOKAT

Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Mandrehe Utara, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara mengadakan upacara peringatan Hari Guru Nasional (HGN) dan Hut Persatuan Guru Indonesia (PGRI) ke-77 tahun 2022.

Upacara yang diadakan di halaman SMK Negeri 1 Mandrehe Utara, Jum’at (25/11/2022) ini, diikuti para guru dan siswa SMK Negeri 1 Mandrehe Utara, dan dipimpin oleh Kepala SMK Negeri 1 Mandrehe Utara, Sidik’eli Lahagu, S.Si,.M.Pd sebagai pembina upacara.

Pada upacara ini, Sidik’eli Lahagu S.Si,.M.Pd membacakan amanat Menteri Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi RI, Nadiem Anwar Makarim, berikut selengkapnya.

Bahwa tiga tahun yang lalu, pihak Kementrian Dikbudristek telah melepas jangkar dan membentangkan layar kapal besar bemama Merdeka Belajar. Kebaikan pulau dari Sabang hingga Merauke telah dilewati, laut dengan ombak tinggi dan angin kencang pun sudah dihadapi.

Foto: Pelaksanaan upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Tahun 2022 di SMK N 1 Mandrehe Utara. (Sumber: NofL)

Ketangguhan ini didorong oleh kemauan untuk berubah, meninggalkan kebiasaan-kebiasaan lama yang tidak lagi sesuai dengan tantangan dan kebutuhan zaman. Hal ini juga didorong oleh semangat untuk terus memperbaiki, menciptakan perubahan dan kebaruan yang membawa melompat ke masa depan.

Sebenarnya bukan hanya guru yang terus didorong untuk berubah, tetapi di Kemendikbudristek juga memacu diri untuk mengubah cara pandang dan cara kerja dalam memberikan layanan terbaik bagi pendidik dan peserta didik.

Platform Merdeka Mengajar yang diluncurkan pada awal tahun ini, sepenuhnya dirancang untuk memenuhi kebutuhan guru terkait ruang untuk belajar, berkarya, dan berkolaborasi.

Platform ini dibuat berdasarkan kebutuhan yang ada di lapangan, bukan berdasarkan keinginan kami. Ini adalah perubahan besar cara kerja pemerintahan dalam melayani masyarakat.

Foto: Pelaksanaan upacara peringatan Hari Guru Nasional dan HUT PGRI Tahun 2022 di SMK N 1 Mandrehe Utara. (Sumber: NofL)

Dalam platform Merdeka Mengajar, guru dapat mengakses modul pembelajaran dengan gratis, mengunggah dan membagikan konten-konten praktik pembelajaran, dan terhubung dengan rekan sesama guru dari daerah lain. Guru di Aceh sekarang bisa belajar dari guru di Papua. Guru di Kalimantan bisa menginspirasi guru-guru yang ada di Jawa.

“Saya berterima kasih jutaan kepada lebih dari 1,6 platform Merdeka Mengajar, yakni para guru yang mau mencoba hal-hal baru, yang tidak takut untuk diperbaiki, yang sadar dan paham bahwa sudah waktunya untuk bertransformasi”

Kementerian juga terus membuka kesempatan bagi para guru untuk mengikuti program Guru Penggerak yang berbeda dengan program pendidikan yang ada selama ini.

Program Guru Penggerak bertujuan untuk menghasilkan generasi baru kepemimpinan pendidikan Indonesia. Mereka adalah guru yang menomorsatukan murid dalam setiap keputusannya, yang mampu menjadi mentor bagi guru-guru lainnya, dan berani melakukan terobosan-terobosan dalam memperjuangkan yang terbaik bagi muridnya. Inilah generasi baru kepala sekolah dan pengawas.

Saat ini sudah ada 50.000 Guru Penggerak, dan tentunya Kementerian masih akan terus mendorong agar semakin banyak guru di penjuru Nusantara menjadi Guru Penggerak untuk memimpin roda perubahan pendidikan Indonesia.

Untuk itu, kami berharap agar seluruh Kepala Daerah dapat segera mengangkat para Guru Penggerak untuk bisa menjadi Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah, para inovator di sekolah dan di lingkungan sekitar.

Begitu pula dengan program persiapan calon guru masa depan, khususnya melalui program transformasi Pendidikan Profesi Guru (PPG) prajabatan yang kini berorientasi pada praktik pengalaman lapangan, mengedepankan metode inkuiri dan melatih guru melakukan refleksi.

Inovasi lainnya adalah kini perkuliahan PPG jauh lebih terintegrasi dengan sekolah, kampus dan masyarakat melalui sistem digital. Semua ini bertujuan untuk melahirkan para pendidik sejati yang profesional dan adaptif, yang terus memprioritaskan kebutuhan peserta didik dan yang selalu bersemangat untuk berkolaborasi dalam berinovasi.

“Saya pun selalu yakin bahwa ide-ide brilian perlu didukung dengan kesejahteraan para guru. Untuk itulah, kami saat ini juga terus memprioritaskan penempatan guru honorer sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui seleksi ASN Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK)”

Kendati begitu, kami tidak menutup mata bahwa memang masih banyak hal yang perlu disertakan dalam program ini. Karena itu, semuanya harus bergotong royong agar target satu juta guru diangkat sebagai ASN PPPK dapat segera terwujud. (NofL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *