Teluk Dalam, Nias Selatan, Cahayapost.com
Ratusan massa aliansi Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Uniraya, Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) dan Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia, geruduk Kantor Dinas Kesehatan Nias Selatan di Jl. Saonigeho Km 3, Kec. Teluk Dalam, Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara, Kamis (17/4/2025).
Massa bergerak dari pusat Kota Kabupaten Nias Selatan, tepatnya di Simpang Lima, kemudian ke Kantor Dinas Kesehatan Nisel, selanjutnya ke Kantor DPRD Nias Selatan.
Aksi ini dipimpin Ketua GMNI Firminus Antusias Wau, sebagai Penanggung Jawab Aksi Ketua BEM Nofaomasi Laia, dan Ketua GMKI Mikael J. Halawa.
Di Kantor Dinas Kesehatan Nias Selatan, massa menyampaikan tuntutan 5 hal:
- Mendesak kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar segera memastikan dan menjamin ketersediaan seluruh fasilitas kesehatan di masing-masing Puskesmas.
- Mendesak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar bertanggungjawab dan mengusut tuntas serta melaporkan kepada pihak Penegak Hukum kejadian kehilangan 2 (dua) unit mesin mobil dan sparepart ambulance milik Pemerintah Daerah Nias Selatan.
- Mendesak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar melakukan transparansi dan akuntabilitas dalam pengelolaan dana kesehatan, termasuk pengunaan dana BOK (Biaya Operasional Kesehatan).
- Mendesak Dinas Kesehatan agar menjamin efektifitas keamanan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar kejadian kehilangan aset milik Pemerintah Daerah tidak terjadi lagi di kemudian hari akibat tidak becus dan bobroknya sistem di Dinas Kesehatan.
- Mendesak Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan agar menyampaikan permintaan maaf secara terbuka kepada masyarakat karena telah lalai dan menyia-nyiakan uang rakyat melalui pembiaran mobil Ambulance yang sudah rusak.

Usai menyampaikan tuntutan di Dinkes Nisel, pendemo bergerak ke Kantor DPRD Nias Selatan, dan menyampaikan beberapa tuntutan:
- Mendesak DPRD Kabupaten Nias Selatan untuk memanggil dan meminta pertanggungjawaban Kepala Dinas Kesehatan secara terbuka dalam forum rapat dengar pendapat(RDP).
- Mendesak DPRD Kabupaten Nias Selatan agar segera membentuk panitia khusus (Pansus) untuk menyelidiki kasus hilangnya mesin Ambulance secara terbuka dan profesional hingga tuntas.
- Mendesak ketua DPRD Kabupaten Nias Selatan untuk mempublikasikan dan mengevaluasi secara terbuka anggaran Dinas Kesehatan karena besarnya Anggaran yang di alokasikan tidak sebanding dengan pelayanan dan fasilitas kesehatan yang diterima rakyat.
- Mendesak DPRD Kabupaten Nias Selatan agar segera melakukan audit dan penelusuran menyeluruh terhadap seluruh aset Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan.
- Menuntut DPRD Kabupaten Nias Selatan agar menjalankan fungsi pengawasan secara aktif terhadap seluruh aset dan anggaran Dinas Kesehatan, serta instansi lainnya yang berhubungan langsung dengan pelayanan publik.
- Meminta DPRD Kabupaten Nias Selatan untuk menyampaikan secara transparan kepada publik hasil evaluasi dan tindak lanjut terkait kasus ini.
- Menekankan bahwa DPRD bukan hanya lembaga formalitas melainkan perwakilan langsung suara rakyat yang harus berdiri paling depan dalam membela kepentingan masyarakat.
Pada aksi massa tersebut, pendemo dan Dinas Kesehatan menandatangani kesepakatn bersama yang dituang dalam berita acara antara, yang isinya:
- Kepala Dinas Kesehatan beserta Aliansi Mahasiswa bersama sama mengawal tuntas kehilanggan mesin Ambulance yang sedang viral dan ditangani APH (Aparat Penegak Hukum) dalam hal ini Polres Nias Selatan.
- Kepala Dinas Kesehatan memaksimalkan dan mengoptimalkan pelayanan kesehatan disetiap UPTD Puskesmas di Kabupaten Nias Selatan.
- Kepala Dinas Kesehatan memaksimalkan dan meningkatkan efektitifitas keamanan di lingkungan Dinas Kesehatan Kabupaten Nias Selatan.
- Kepala Dinas Kesehatan menyesali kejadian yang viral mengenai pengangkutan jenazah di Lõlõmatua dan mengupayakan kejadian yang sama tidak terjadi dikemudian hari.
- Pengelolaan Anggaran Kesehatan akan dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Demikian juga di DPRD Nisel, Aliansi Mahasiswa dan DPRD Nisel membuat kesepakatan bersama yang dituangkan dalam berita acara:
- DPRD Kab. Nias Selatan dengan tiga Aliansi Mahasiswa (BEM, GMNI dan GMKI) sepakat mendesak Dinas Kesehatan untuk segera melaporkan kepada Aparat Penegak Hukum (APH) tentang kasus hilangnya 2 mesin Ambulance di Dinas Kesehatan.
- DPRD Kab Nias Selatan dengan tiga Aliansi Mahasiswa (BEM, GMNI dan GMKI) sepakat agar Dinas Kesehatan meningkatkan pelayanan kesehatan di Puskesmas-Puskesmas yang ada di Kab Nias Selatan.
DPRD Kab. Nias Selatan dengan tiga Aliansi Mahasiswa (BEM GMNI dan GMKI) sepakat mendesak Aparat Penegak Hukum (APH) untuk segera memproses Laporan tentang hilanngnya 2 mesin Ambulance di Dinas Kesehatan. (S.Wau)