Lölöfitu Moi, Cahayapost.com.
Sejumlah petani di Desa Wangö, Kecamatan Lölöfitu Moi, Kabupaten Nias Barat, Provinsi Sumatera Utara mengeluhkan harga getah karet yang makin menurun. Padahal hampir rata-rata penduduk Desa Wangö ini adalah petani karet.
“Sudah sekian lama kami masyarakat khususnya yang hidup di pelosok Desa merasakan patah semangat terhadap hasil kerja, di mana harga karet yang kami jual semakin menurun, sudah jauh beda dari tahun-tahun sebelumnya, kini kami semakin tertekan di mana penghasilan kami tidak sepadan dengan harga barang konsumsi yang dibeli di pasar. Sekarang ini harga karet basah sekitar Rp.6.000 per Kg sedangkan yang kering sekitar Rp.7000 per Kg” Ujar salah seorang warga Desa Wangö kepada wartawan belum lama ini.
Hal ini disampaikan supaya ada perhatian pemerintah terkait apa yang dirasakan masyarakat khususnya petani karet.
“Seperti yang kami alami dan hadapi saat ini, harga jual sangat jauh beda dengan harga beli keperluan dan kebutuhan. Belum lagi kalau musim hujan melanda kami sangat sangat merasakan kesulitan ekonomi” Ucap petani karet lainnya.
Sejumlah petani karet yang ditemui di lingkungan Wangö, Lölöfitu Moi mengharapkan ada perhatian pemerintah, baik Kabupaten, Provinsi, maupun Pusat untuk memberikan solusi bagaimana harga karet bisa naik atau bagaimana meningkatkan perekonomian masyarakat saat ini, dimana harga kebutuhan pokok semakin naik seiring dengan kenaikan harga BBM. (Berlis)