Pengerjaan Jalan Propinsi Gunungsitoli – Awa’ai Mulai Menuai Kritik.

Foto: Pekerjaan Jalan Propinsi lintas Gunungsitoli – Awa’ai di Awa'ai. (Sumber: Bung Fakha)
banner 120x600

Gunungsitoli, Cahayapost.com.

Pengerjaan atau pengaspalan Jalan Propinsi lintas Gunungsitoli – Awa’ai, Desa Hilimbosi, Kec. Sitõlu’õri, Kab. Nias Utara, Propinsi Sumatera Utara mulai menuai kritik.

ADVOKAT

Beberapa minggu ini, sejumlah warga Nias Utara dan Kota Gunungsitoli sering menyampaikan informasi kepada Media Cahayapost.com bahwa pengerjaan Jalan Propinsi lintas Gunungsitoli – Awa’ai di sekitar Moa’wõ, Kota Gunungsitoli dan Awa’ai, Kec. Sitõlu’õri, Kab. Nias Utara terkesan dikerjakan asal jadi, dan belum siap dikerjakan sampai akhir tahun 2024 tadi, namun pemborong sudah hengkang dari lokasi pekerjaan.

Selain itu, masyarakat juga heran dengan anggaran yang dikucurkan sekitar Rp. 12 Milyar, namun pekerjaan yang dikejakan dengan aspal hotmix hanya sekitar 2 (dua) Kilo Meter.

Pantauan awak media ini, pekerjaan jalan propinsi ini disekitar Moawõ memang masih dalam tahap penimbunan dengan base, dan di Awa’ai, Nias Utara sudah ada yang di aspal hotmix sebelah. Terlihat juga bahwa pekerjaan penimbunan base itu sepertinya bercampur lumpur dan ketebalannya diragukan sesuai dengan spesifikasi. Sejumlah titik akhir-akhir ini bahkan terlihat kembali jadi kubangan.

Melihat kondisi ini, Media Cahayapost.com pun melakukan penelusuran dengan menghubungi Pejabat Pembuat Komitment UPT Bina Marga Gunungsitoli, Dinas PUPR Propinsi Sumatera Utara, Ferry Sianipar melalui WhatsApp pribadinya, Selasa (21/1/2024).

Kepada Cahayapost.com, Ferry menjelaskan bahwa pekerjaan jalan propinsi lintas Gunungsitoli – Awa’ai, Nias Utara itu ada 2 Km dengan anggaran kurang lebih Rp. 12 Milyar.

Dikatakan Ferry, pekerjaan tersebut masih belum dibayarkan, masih dipelihara dan ada yang masih lanjut kerja.

Ditanya soal anggaran yang cukup fantastis sekitar Rp. 12 Milyar namun volume pekerjaan hanya 2 Km, Ferry mengatakan bahwa itu sudah sesuai dengan standard harga kabupaten setempat.

Ferry menjelaskan, pekerjaan itu timbunan basenya setebal 20 cm, dan aspal hotmix nya 10 cm.

Ditanya soal kualitas, Ferry mengatakan bahwa kualitas pekerjaan selalu diuji di laboratorium dan tetap diawasi untuk mencapai hasil akhir yang sesuai dengan spesifikasi pekerjaan.

Awak media ini pun menyampaikan harapan kepad Ferry agar pekerjaan itu tidak dikerjakan asal-asalan, apalagi bahwa itu adalah jalan protocol lintas Gunungsitoli – Nias Utara yang sudah lama disuarakan masyarakat, Ferry berjanji bahwa pihaknya akan terus melalukan pengawasan pada proyek tersebut.

Ditanya soal keterlambatan pekerjaan ini dan apakah ini adalah multi years, Ferry mengatakan bahwa pekerjaan ini akan menjadi luncuran di APBD TA. 2025, dan kepada pemborong tetap diberlakukan denda atas keterlambatan pekerjaan karena pekerjaan tersebut tidak siap pada tahun 2024 tadi.

Persoalan bahwa pekerjaan ini seakan disembunyikan dari warga sehingga tidak terlihat papan proyek hingga saat ini, Ferry mengatakan bahwa sebelumnya sudah dipasang papan proyek atas pekerjaan tersebut, namun saat ini tidak tau kondisi papan proyek itu kemana.

Hingga berita ini tayang, pihak rekanan / pemborong yang disebut-sebut bernama Kristian, pemborong besar di Kep. Nias, belum dapat dikonfirmasi, dan akan terus diupayakan dapat dimintai keterangannya terkait proyek yang diduga dikerjakan asal jadi ini.

Melalui media ini, Dinas PUPR Propinsu Sumatera Utara didorong untuk memberikan yang terbaik dalam pekerjaan proyek di Kep. Nias, apalagi bahwa Jalan Propinsi lintas Gunungsitoli – Nias Utara sudah lama rusak dan sudah lama disuarakan oleh banyak kalangan. (Bung Fakha)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *