Teluk Dalam, Nias Selatan, Cahayapost.com
Pembangunan tangki septik individu perdesaan minimal 50 (lima puluh) Kepala Keluarga (KK) di Kabupaten Nias Selatan, Propinsi Sumatera Utara, diduga ada yang fiktif. Sebagian yang sudah terbangun juga bahan-bahannya diduga tidak sesuai spesifikasi.
Diketahui pada tahun anggaran 2024, Dinas PUPR Kab. Nias Selatan ada melakukan proyek swakelola pembangunan septik tank ini di 24 Desa, dengan anggaran variatif antara Rp. 500.000.000 ke Rp. 510.000.000 per desa, yang bersumber dari APBD Nias Selatan TA. 2024.
Deskripsi pembangunan tersebut: 1. Pek Umum, 2. Pek Septik tank, 3. Pek Resapan, 4. Pek kloset, 5. Pek perangkap Lemak, 6. Pek bilik kloset, 7. Pek pipa, 8. Pek peralatan dan mobilisasi, 9. Pek non fisik. Pelaksanaan pekerjaan ini mulai awal Juni 2024 sampai akhir Desember 2024.
Namun kondisi di lapangan, hingga saat ini pekerjaan tersebut belum terlihat ada yang sudah siap, bahkan desa-desa penerima juga belum diumumkan secara transparan oleh pihak dinas PUPR, sehingga diduga ada yang fiktif pada proyek ini.
Selain itu, disalah satu desa yang menerima proyek ini, awak Cahayapost.com sempat melihat ada beberapa bahan yang tidak sesuai dengan sepesifikasi.
Mengetahui hal ini, Awak Cahayapost.com melakukan konfirmasi langsug kepada PPK Jenli Sihaloho, S.T. di Kantor Dinas PUPR Nias Selatan, Jl. Saonigeho Km 3.5, Kecamatan Teluk Dalam, Rabu (12/3/2025) sekira pukul 11.23. Saat itu Jenli membenarkan bahwa proyek tersebut benar adanya, dan dilaksanakan di 24 Desa se Kabupaten Nias Selatan.
Dikatakannya, anggaran sudah diserahkan ke setiap Desa sebesar Rp. 510.000.000 (lima ratus sepuluh juta rupiah), dan sedang proses pengerjaan, masih belum ada yang siap hingga saat ini.
Ditanya soal waktu pengerjaan yang seharusnya sudah selesai pada Desember 2024, Jenli mengatakan tidak ada batas pengerjaannya proyek itu, dan ditunggu saja sampai siap dikerjakan.
Ditanya Desa mana saja yang 24 Desa penerima manfaat itu supaya bisa dipantau oleh publik, PPK Jenli Sihaloho bahwa informasi itu tidak boleh diberikan sembarangan, harus disurati dulu untuk meminta nama-nama Desa penerima proyek itu.
Jenli Sihaloho diduga keras sengaja menyembunyikan dimana tempat tempat taik itu dibangun.
Jenli lupa bahwa seyogianya, informasi mengenai proyek pemerintah itu dibuka luas kepada publik. Kemudian bahwa untuk konfirmasi media massa atau jurnalis juga tidak melalui surat menyurat, tetapi wawancara langsung atau melalui alat komunikasi elektronik.
Tak puas dengan kelakuan Jenli Sihaloho yang diduga sengaja menyembunyikan tempat pembangunan tempat taik oleh Dinas PUPR Nias Selatan, Awak Cahayapost.com pun menemui Kadis PUPR Nias Selatan, Gayus Duha di ruang kerjanya, Rabu (12/3/2025).
Gayus mengatakan, benar ada pembangunan tersebut dan itu sudah siap dikerjakan semua.
Ditanya mengenai desa mana saja yang menerima itu, Gayus mengatakan untuk detailnya agar ditanya ke PPK Jenli Sihaloho.
Dijelaskan ke Kadis bahwa Jenli tidak mau memberikan informasi nama-nama desa itu kalau tidak diminta melalui surat, Gayus mengatakan bahwa itu tidak benar. “Kalau hanya menyebutkan nama-nama desa kan bisa secara lisan, kecuali kalau minta dokumen kontrak, baru tertulis” ujar Gayus.
Gayus pun lalu memanggil Jenli ke ruangannya, dan mengatakan agar Jenli memberitahu nama-nama desa penerima septik tank itu. Namun, Jenli Sihaloho yang tampak sangat arogan mengatakan “Itu tidak bisa Pak, harus mereka menyurati dulu”.
Setelah terjadi perdebatan dengan awak Cahayapost.com, Jenli Sihaloho tetap bertahan tidak mau membeberkan nama-nama penerima septik tank itu, seakan akan memang sengaja menyembunyikan tempat taik itu dibangun dimana, mungkin takut ketahuan adanya yang tidak beres disana, sementara Kadis Gayus Duha seolah hanya pasrah dengan anak buahnya itu. (S.Wau)