Lõlõwa’u, Nias Selatan, Cahayapost.com
Jalan Propinsi lintas Teluk Dalam – Lõlõwa’u, Kab. Nias Selatan menuju Kab. Nias Barat rusak berat dan masyarakat sering mengalami kecelakaan. Sayangnya, meski jalan ini sudah rusak parah bertahun-tahun, Pemerintah Daerah Propinsi Sumatera Utara dan Kab. Nias Selatan dinilai kurang perhatian, dan terkesan membiarkan jalan ini terus rusak tanpa penanganan yang serius untuk memperbaikinya.
Jalan ini merupakan jalan penghubung antara Teluk Dalam – Lõlõwa’u (Nias Selatan) menuju Lõlõfitu Moi (Nias Barat) lintas Hiliserangka (Kab. Nias) menuju Kota Gunungsitoli.
Bertahun-tahun jalan ini seperti terbiarkan rusak parah, sehingga beberapa titik bahkan sudah terputus total seperti halnya di perbatasan Desa Lõlõmoyo dengan Desa Hilikara, Kecamatan Lõlõwau.
Akibat kerusakan jalan ini, sudah sering terjadi kecelakaan masyarkat, bakan belum lama ini ada sebuah truk yang terbalik di ruas jalan di Lõlõwa’u ini.
Salah satu warga Lõlõwa’u, Abisama Halawa, yang berbincang-bincang dengan Media ini pada Selasa (23/7/2024) di Lõlõwa’u, mengatakan kerusakan jalan ini sangat meresahkan masyarakat dan mempengaruhi perekonomian masyarakat yang semakin merosot.
Dikatakannya, jalan ini merupakan satu-satunya akses penghubung yang paling dekat antara Lõlõwa’u kota Gunungsitoli tanpa harus keliling lagi ke Kota Kabupaten ias Selatan di Teluk Dalam. Namun, cukup disayangkan karena dinilai kurangnya perhatian Pemda melalui pihak PUPR maupun Dishub serta pihak terkait.
“Di jalan ini, hampir setiap hari pengendara mengalami kecelakaan ketika melintas tetapi belum ada penanganan sama sekali” tutur Abisama.
Abisama juga mengatakan, Pemerintah terkesan tutup mata atas keluh kesah masyarakat terhadap kondisi ruas jalan yang ini.
Sejumlah warga sekitar yang sempat dimintai tanggapan oleh awak media ini, berharap agar Pemerintah Propinsi Sumatera Utara dan Pemda Nias Selatan bisa memberikan perhatian serius untuk memperbaiki jalan ini karena selain sering terjadi kecelakaan, harga kebutuhan sehari-hari di Kec. Lolõwa’u dan sekitarnya juga cukup tinggi sementara harga hasil bumi rakyat cukup rendah dengan alasan transportasi darat yang buruk dan memakan biaya besar untuk pengangkutannya.
Semoga saja para pembesar dan pemangku kepentingan mendengarnya. (S.Wau)